2. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Internet dan Bisnis
Seperti sudah disebutkan diatas, boleh dikatakan teknologi agent paling banyak diaplikasikan dalam dunia Internet dan bisnis. Bagaimanapun juga ini tak lepas dari perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama teknologi jaringan computer. Sehingga perlu paradigma baru untuk menangani masalah kolaborasi, koordinasi dalam jarak yang jauh.
Information Management:
Ada dua tema besar dalam manajemen informasi dan peran teknologi agent untuk mengatasi masalah information overload karena perkembangan teknologi jaringan dan Internet.
- Information Filtering: Proyek MAXIMS [Maes, 1994] [Decker et al., 1997], kemudian WARREN [Takahashi et al., 1997] adalah contoh aplikasi di bidang information filter.
- Information Gathering: Banyak sekali aplikasi yang masuk area information gathering baik gratis maupun komersil. Contohnya adalah proyek WEBMATE [Chen et al., 1998], pencarian homepage dengan softbot [Etzioni, 1996], proyek LETIZIA [Lieberman, 1995], dsb.
- Electronic Commerce: Tema riset kearah desain dan implementasi untuk mengotomatisasi jual-beli, termasuk didalamnya adalah implementasi strategi dan interaksi dalam jual-beli, tawar-menawar, teknik pembayaran, dsb. [Chaves et al., 1996] merealisasikan sistem pasar elektronik dalam sistem yang disebut dengan KASBAH. Dalam sistem ini disimulasikan buyer agent dan seller agent yang melakukan transaksi jual-beli, tawar-menawar, dan masing-masing agent mempunyai strategi jual beli untuk mendapatkan yang termurah atau teruntung. Aplikasi agent lainnya adalah BargainFinder [Krulwich, 1996], JANGO [Doorenbos et al., 1997], MAGMA [Tsvetovatyy et al., 1997], dsb.
- Distributed Project Management: Untuk meningkatkan produktivitas dalam kerja yang memerlukan kolaborasi antar anggota tim dalam kerangka teamwork, mau tidak mau harus dipikirkan kembali model software yang mempunyai karakteristik bisa melakukan kolaborasi dan koordinasi secara mandiri, untuk membantu tiap anggota dalam melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu pemecahannya adalah dengan mengimplemantasikan teknologi agent dalam software sistem yang dipakai untuk berkolaborasi. Anumba [Anumba et al., 1997] memberikan kontribusi dalam pengembangan decision support system untuk designer dalam mendesain bangunan dalam kerangka teamwork. Riset dan aplikasi lain adalah RAPPID [Parsons et al., 1999], PROCESSLINK [Petrie et al., 1999], dan juga OOEXPERT [Romi et al, June 1999] [Romi et al., March 1999] [Romi et al., July 2000] [Romi, 2001] yang memberikan solusi dan metodologi dalam pemecahan masalah object model creation process dalam OOAD, dan implementasi dengan menggunakan pendekatan Multi Agent System (MAS).
3. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Entertainment
Komunitas informatika dan ilmu komputer sering tidak menjamah secara serius industriindustri yang bersifat lebih ke arah rekreasi dan kesenangan (Leisure Industri) [Jennings et al., 1998]. Misalnya adalah masalah industri game, teater dan sinema, dsb. Dengan adanya software agent, memungkinkan komunitas informatika dan komputer ikut andil dalam merealisasikan industri yang bersifat entertainment ini.
- Games: Software agent berperan penting dalam pengembangan game modern, misalnya dengan membawa paradigma agent kedalam karakter manusia atau sesuatu dalam game tersebut sehingga lebih hidup. Beberapa riset yang sudah sampai pada tahap implementasi adalah aplikasi game yang dikembangkan oleh Grand dan Cliff [Grand et al., 1998], kemudian juga [Wavish et al., 1996], dsb.
4. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Medis
Dunia medis adalah bidang yang akhir-akhir ini sangat gencar dilakukan proses komputerisasi . Tidak ketinggalan, teknologi agent pun dicoba untuk diimplementasikan dalam rangka mencoba mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan monitoring pasien [Larsson et al., 1998], manajemen kesehatan dari pasien [Huang et al., 1995], dsb.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar